SAKSI 2016
SAKSI adalah Studi Apresiasi dan
Kepemimpinan Siswa Indonesia. SAKSI dilakukan setiap tahunnya. SAKSI angkatan
24 dilaksanakan di Gunung Bunder, di dodiklatmur. Tahun-tahun sebelumnya, SAKSI
dilakukan di Sangga Buana. Pra SAKSI dilaksanakan pada tanggal 1,2,3 Februari.
Acara SAKSI dilaksanakan pada tanggal 5,6,7 Februari. SAKSI dilakukan oleh
setiap murid kelas 7. Siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan SAKSI.
Murid-murid yang berhalangan untuk mengikuti kegiatan SAKSI, dapat menyusul mengikutinya
pada tahun berikutnya.
Kegiatan yang dilakukan pada saat
pra-saksi adalah kita membuat vandel untuk ketua kelompok, dan mengecat
tongkat. Setiap anggota kelompok membagi tugas yaitu masing masing membawa
bahan bahan untuk membuat tongkat. Setiap kelompok mempunyai kakak pendamping atau
kp yaitu kakak OSIS. Pada pagi hari saat pra-saksi, kami melakukan lari pagi
seperti yang dilakukan pada saat lari Jum’at. Setelah itu, kami berkumpul di
lapangan SMA menurut kelompok masing-masing. Kami duduk dan diberi waktu
istirahat. Saat dibagikan minuman, ada beberapa anak yang sudah membuka dan
meminum sebagian air mineral tersebut, saat kakak OSIS menyuruh kita untuk
berdiri, dan menaruh botoh minum tersebut di atas kepala, beberapa anak yang
sudah membuka minumannya basah karena air yang tumpah di atas kepala mereka.
Ada juga anak yang hampir seluruh bajunya basah. Lalu setelah itu, kami
diajarkan tentang PBB atau pelatihan baris berbaris. Pada saat PBB kita harus
tetap fokus dan tidak boleh terganggu oleh kakak OSIS.
Pada
tanggal 5 yaitu hari pertama SAKSI, kita berkumpul di hallma dan melakukan apel
pada pagi hari. Lalu kita berkumpul menurut kelas masing masing, dan berjalan
menuju tronton. Setiap tronton berisi murid perempuan atau laki laki. Di
tronton kita ditemani oleh kakak OSIS dan wali kelas. Sesampainya di Gunung
Bunder, kami menuju barak masing-masing dan merapihkan barang bawaan. Kami
tidur bersama kelompok masing masing. Pada hari pertama SAKSI panitia
mengadakan penyuluhan untuk mejelaskan bagaimana cara mengatasi gigitan atau
bisa ular (SIOUX). Lalu, setelah acara SIOUX, ada acara peragaan busana.
Pesertanya adalah perwakilan dari setiap kelompok. Mereka menggunakan pakaian
adat sesuai dengan yang ditentukan kelompok masing masing. Acara peragaan
busana tersebut dinilai oleh juri. Acara tersebut berjalan dengan baik. Setelah
acara peragaan busana, kita kembali menuju ke barak masing-masing. Setelah itu
kami ganti pakaian dan menuju ke atas untuk melaksanakan shalat. Setelah shalat
ada materi yang disampaikan oleh TNI. Lalu setelah itu kami ke bawah menuju
barak masing masing dan istirahat tidur. Keesokan pagi nya, kami sarapan makan
komando, setelah itu kami ganti pakaian menggunakan baju saksi dan celana
olahraga untuk kegiatan outbound. Saat itu, kelompok saya bermain flying fox,
lalu ke tempat untuk berlatih melempar kapak dan pisau. Kelompok saya hanya
bermain di 2 tempat karena saat mengantri flying fox, kami menghabiskan waktu
yang cukup lama. Setelah melakukan outbound, kita berkumpul di lapangan utama
dan melaksanakan kegiatan hiking, menuju ke curug pangeran, untuk bermain di
air terjun yang jaraknya tidak terlalu jauh dari dodiklatmur. Setelah itu kami
kembali ke barak masing masing dan membersihkan diri. Lalu, pada malam harinya
kami menuju ke aula untuk kegiatan pensi. Kelompok 2 menampilkan gombal untuk
kakak osis. Ada juga yang menampilkan battle dance, menyanyi, lypsinc,fashion
show, dan lain lain. Keesokan paginya, setelah sarapan, kami bersiap siap untuk
pulang kembali ke labschool jakarta.